Tentang Kami
Beranda / Tentang
Tentang EFT Indonesia
Definisi Ecological Fiscal Transfer (EFT)
Manfaat EFT
Profil KMS PE
Lembaga Anggota

TENTANG
Apa Itu eftindonesia.org?
Platform EFT Indonesia adalah pusat pengetahuan digital yang mendukung kolaborasi, kebijakan berbasis data, dan partisipasi publik dalam mendorong transformasi fiskal yang inklusif dan berkelanjutan di berbagai daerah di Indonesia.
Lihat lebih banyak
Tujuan Platform EFT Indonesia
Menghimpun dan Menyebarluaskan Pengetahuan tentang EFT
- Menyediakan akses terbuka terhadap dokumen kebijakan, kajian, dan praktik baik.
- Mengarsipkan hasil pembelajaran dari berbagai wilayah dan lembaga.
- Menjadi rujukan terpercaya untuk informasi tentang TAPE, TAKE, dan ALAKE.
Mendorong Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan
- Menyediakan ruang interaksi bagi pemerintah, mitra, dan masyarakat sipil
- Memfasilitasi diskusi, pelatihan, dan forum tematik secara rutin.
- Mendukung jejaring kerja lintas daerah dan sektor.
Mendukung Pengambilan Kebijakan Berbasis Data
- Menyajikan data anggaran, simulasi, dan analisis dalam bentuk visual yang mudah dipahami.
- Mengembangkan indeks dan kalkulator untuk membantu perencanaan dan advokasi.
- Mempermudah perbandingan capaian antar daerah secara objektif.
Meningkatkan Partisipasi Publik dan Kepedulian Sosial
- Memanfaatkan media digital untuk menyampaikan isu fiskal secara menarik.
- Menyediakan berita, video, podcast, dan galeri dokumentasi.
- Mendorong masyarakat ikut memantau dan terlibat dalam proses transformasi fiskal.
Siapa Saja yang Terlibat?

Inisiator
KMSE-PE
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pendanaan Ekologi (KMS-PE) adalah aliansi strategis yang menghimpun berbagai organisasi masyarakat sipil untuk mendorong pendanaan publik yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia.

Pendukung
The Asia Foundation
The Asia Foundation adalah organisasi nirlaba internasional yang berkomitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Asia, termasuk inisiatif-inisiatif lingkungan dan tata kelola yang inovatif di Indonesia.

Apa itu Ecological Fiscal Transfer (EFT)?
Perubahan iklim menjadi tantangan global yang memengaruhi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Di banyak negara, termasuk Indonesia, keterbatasan anggaran untuk sektor lingkungan menjadi hambatan utama dalam merespons krisis ini. Untuk mengatasi masalah tersebut, berbagai negara mulai menerapkan Transfer Fiskal Berbasis Ekologi atau Ecological Fiscal Transfer (EFT). Pendekatan ini merupakan suatu...
Lihat lebih banyak
Mengapa EFT Penting?
Di tengah kebutuhan mendesak untuk menjawab krisis lingkungan dan memperkuat efektivitas transfer fiskal antar level pemerintahan,Ecological Fiscal Transfer (EFT) hadir sebagai pendekatan strategis yang menempatkan kinerja lingkungan sebagai dasar alokasi anggaran. EFT tidak hanya mendorong efisiensi penggunaan dana publik, tetapi juga menata ulang insentif fiskal agar sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan.
01
Memperbaiki Skema Transfer Anggaran yang Belum Mengapresiasi Kinerja Lingkungan
Selama ini, banyak skema transfer fiskal belum memasukkan dimensi ekologi dalam perhitungannya. EFT memperkenalkan mekanisme yang lebih adil dengan mengaitkan alokasi anggaran dengan kontribusi nyata daerah atau desa dalam menjaga lingkungan dan ekosistem.
02
Mendorong Tanggung Jawab Lingkungan di Tingkat Lokal
Kerusakan lingkungan sering kali terjadi di wilayah yang paling dekat dengan sumber daya alam. EFT mendorong pelibatan aktif pemerintah daerah dan masyarakat lokal dalam perlindungan lingkungan, melalui insentif fiskal yang berbasis pada indikator ekologis yang jelas dan terukur.
03
Membuka Ruang Inovasi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Anggaran Publik
Dengan menautkan kinerja lingkungan ke dalam sistem alokasi anggaran, EFT mendorong reformasi pengelolaan dana publik menjadi lebih berbasis hasil (performance-based). Hal ini menciptakan insentif bagi daerah untuk berinovasi, memperbaiki tata kelola, dan memastikan transparansi dalam pelestarian lingkungan.
Bagaimana EFT Diterapkan di Indonesia?
Penerapan EFT di Indonesia dilakukan melalui tiga skema utama:
TAPE
Transfer Anggaran Provinsi berbasis Ekologi
TAKE
Transfer Anggaran Kabupaten berbasis Ekologi
ALAKE
Alokasi Anggaran Kelurahan berbasis Ekologi
Bagaimana Negara Lain Mengadopsi EFT?
Studi Kasus Internasional
Berbagai negara telah berhasil mengimplementasikan Ecological Fiscal Transfer dengan hasil yang signifikan. Brasil, misalnya, telah menerapkan ICMS Ecológico sejak 1992 yang berhasil meningkatkan tutupan hutan dan mengurangi deforestasi di negara bagian yang berpartisipasi. Portugal juga telah mengadopsi skema serupa yang mendorong konservasi keanekaragaman hayati.
Baca Selengkapnya
Studi Kasus Internasional

Dampak Positif di Berbagai Negara
Implementasi EFT di berbagai negara menunjukkan dampak positif yang nyata. Di India, skema transfer fiskal berbasis hutan telah meningkatkan pendapatan daerah dan mendorong konservasi hutan. Sementara di Meksiko, program pembayaran untuk jasa ekosistem telah berhasil melindungi lebih dari 2 juta hektar hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Baca Selengkapnya
Dampak Positif di Berbagai Negara

Pelajaran Untuk Indonesia
Dari pengalaman internasional, Indonesia dapat belajar pentingnya desain kebijakan yang tepat, sistem monitoring yang kuat, dan partisipasi masyarakat yang aktif. Keberhasilan EFT memerlukan komitmen politik yang konsisten, kapasitas kelembagaan yang memadai, dan mekanisme akuntabilitas yang transparan untuk memastikan manfaat lingkungan yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnya
Pelajaran Untuk Indonesia

Sejarah dan Tonggak Penting EFT di Indonesia
Perjalanan Ecological Fiscal Transfer di Indonesia telah melalui berbagai tahapan penting yang mencerminkan evolusi pemahaman dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan. Dari konsep awal hingga implementasi nyata, setiap tonggak sejarah menunjukkan upaya sistematis untuk mengintegrasikan aspek lingkungan dalam sistem fiskal nasional.
1990 - Mulai Diperkenalkan di Indonesia
Konsep Ecological Fiscal Transfer pertama kali diperkenalkan di Indonesia melalui berbagai diskusi akademis dan kebijakan. Saat itu, isu lingkungan mulai mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat sipil, mendorong pencarian mekanisme fiskal yang dapat mendukung konservasi lingkungan.
2000 - Mulai Diberlakukannya Perda
Era 2000-an menandai awal implementasi kebijakan lingkungan di tingkat daerah. Beberapa provinsi mulai mengadopsi peraturan daerah yang mengintegrasikan aspek lingkungan dalam sistem transfer fiskal, meskipun masih dalam skala terbatas dan eksperimental.
PROFIL KMS PE
Apa itu KMS PE?
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pendanaan Ekologi (KMS-PE) adalah aliansi 23 organisasi masyarakat sipil yang dibentuk pada 2017 oleh The Asia Foundation. KMS-PE hadir sebagai respon terhadap rendahnya pendanaan publik untuk isu lingkungan dan krisis iklim di Indonesia. Indonesia menghadapi ancaman serius seperti perubahan iklim, deforestasi, dan pencemaran, meskipun telah menetapkan target penurunan emisi hingga 43,20%. Sayangnya, kebutuhan pendanaan iklim sebesar Rp307 triliun per tahun belum tercukupi—dengan kontribusi APBN dan APBD hanya sekitar 30%....
Lihat lebih banyak
ANGGOTA
Lembaga Anggota KMS PE
KMS-PE beranggotakan berbagai lembaga dari seluruh Indonesia yang aktif dalam isu lingkungan hidup, tata kelola anggaran, dan pembangunan berkelanjutan. Masing-masing lembaga membawa kekuatan lokal dan keahlian yang saling melengkapi. Kolaborasi ini memungkinkan terbentuknya jaringan kerja yang kuat dan mampu menjangkau berbagai tingkat pemerintahan dan komunitas.
Lihat Daftar Anggota